Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktor kunci yang menentukan berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat penting mengingat siswa SMK disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian lulusan SMK harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian
adalah masalah cara belajar siswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan
belajar tidak hanya semata-mata ditentukan faktor kurikulum melainkan factor
cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan
pendidikan.
Cara belajar
merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya
bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar
mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas
cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara
belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar
yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar [The Liang
Gie (1984)].
Masalah cara
belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajar siswa
SMK cukup memprihatinkan. Sukir (1995) mengemukan bahwa masih cukup banyak
siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti belajar dengan waktu yang
tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menontonTV atau
mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering terlambat
masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja.
Buruknya
cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar
sehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Slameto (2002) mengemukakan
bahwa faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya
siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik
dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang
tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik.
Aspek lain
yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajara siswa adalah
karakteristik mata diklat yang dipelajari. Setiap mata diklat memiliki sifat
maupun ciri khusus yang berbeda dengan mata diklat lainnya. Menurut Winkel
(1996: 245) dilihat dari segi sasaran belajar karakteristik mata diklat
dibedakan menjadi 1) Menuntut kemampuan pengetahuan, 2) Mengutamakan aspek
sikap, 3) Mengutamakan aspek ketrampilan.
Cara belajar
bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain
motivasi dan minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar